Developer sekaligus penerbit game asal Amerika Serikat Valve, resmi meluncurkan game shooter Counter-Strike 2 (CS2) pada September lalu. Game ini bisa dimainkan secara gratis di PC lewat platform distribusi Steam.
Baca Juga: Situs Togel Casino
Counter-Strike 2 diposisikan sebagai penerus dan pengganti dari Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO). CS2 dirilis sebagai pembaruan (update) CS:GO sehingga versi lawas tidak bisa dimainkan lagi.
Sebagai penerus, Counter-Strike 2 hadir dengan kualitas visual yang lebih tinggi, dengan pencahayaan dan detail objek yang lebih ciamik. Hal ini dikarenakan penggunaan game engine Source 2 yang dimanfaatkan pula oleh Valve untuk menggarap game Half-Life: Alyx.
Baca Juga: Update seputaran otomotif terbaru
Selain visual, Valve turut menghadirkan fitur dan mekanisme yang membuat CS2 terasa segar, seperti granat asap yang lebih realistis, sistem pembelian senjata yang diperbarui, dan lain sebagainya.
KompasTekno sudah memainkan Counter-Strike 2 selama kurang lebih 50 jam. Sebelum diperbarui menjadi CS2, kami sudah memainkan CS:GO selama 2.000 jam. Dalam puluhan jam ini, kami menemukan sejumlah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki CS2.
Kunjungi: Tempat destinasi liburan asik bersama keluarga
Apa saja kelebihan dan kekurangan tersebut? Simak ulasan KompasTekno di bawah ini.
KelebihanĀ Counter-Strike 2
Baca Juga: Seputaran gadged Terbaru dan canggih
Visual yang makin cantik
Peningkatan paling menonjol yang hadir di Counter-Strike 2 adalah grafiknya yang makin ciamik. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, peningkatan grafik ini disebabkan oleh penggunaan game engine Valve yang lebih mutakhir, yaitu Source 2.
Selain pencahayaan dan detail objek yang lebih memanjakan mata, efek visual lainnya seperti percikan darah, efek bergerak dalam air atau menembak air, ledakan granat, dan api dari bom molotov menjadi lebih realistis.
Baca Juga: Tentang seputaran misteri laut dan ikan
Tampilan antarmuka (UI) CS2 juga dikemas dengan visual yang lebih modern dan minimalis.
Artinya pengguna bisa lebih mudah menemukan menu yang ingin diakses, misalnya menu “Play” untuk bermain, “News” untuk membaca berita CS2, dan “Inventory” untuk melihat koleksi item.
Peningkatan visual berdampak pula pada peta (map) di CS2, yang dibagi menjadi “Touchstone Maps”, “Upgrade Maps”, dan “Overhaul Maps”.
Baca Juga: about hospital
Touchstone Maps merupakan peta yang tidak mendapatkan banyak perubahan kecuali peningkatan pencahayaan, seperti peta Dust 2. Sementara itu, Upgrade Maps menghadirkan objek, pencahayaan, dan refleksi cahaya yang lebih realistis, seperti peta Nuke.
Terakhir, ada Overhaul Maps. Peta ini dibuat ulang (remake) dengan menggunakan Source 2, seperti peta Overpass dan Inferno. Peta ini memiliki perubahan desain lingkungan yang signifikan, tetapi dengan mempertahankan tata letak (layout) map tersebut.
Baca Juga: Ramalan angka laut selatan
Menurut kami, peta Overhaul merupakan yang terbaik karena menghadirkan pengalaman yang cukup berbeda di peta yang sebelumnya sangat familier.
Karena sudah bermain CS:GO selama ribuan jam, tentu kami lebih tertarik dengan peta dengan perubahan yang signifikan.
Baca Juga: Review film terbaru
Namun, yang menjadi catatan, perubahan desain ini terkadang membuat kami kesulitan ketika ingin melempar granat asap (Smoke Grenades), yang bertujuan untuk memblokir penglihatan musuh.
Sebab, biasanya granat asap ini akan dilemparkan ke langit dan akan jatuh di area penting dalam peta. Nah untuk melemparkan granat, kami mengandalkan objek dalam peta sebagai patokan melempar granat, misalnya tiang lampu, papan nama, dan seterusnya.
Di CS2, sejumlah objek penting itu dihilangkan. Atau bahkan, kini ada objek tambahan yang menghalangi sehingga kami harus mencari cara lain untuk melemparkan granat asap.
Performa spek minimum sama
Saat CS2 pertama kali diumumkan, kami cukup khawatir tidak bisa memainkan game shooter tersebut dengan performa “lancar jaya”. Namun ternyata, performa yang kami peroleh di CS2 tidak jauh berbeda dengan CS:GO.
Baca Juga: seputar liga wanita dunia
Adapun kami menggunakan laptop HP Omen 15 dengan CPU Intel Core i7-9750H, GPU Nvidia RTX 2060, dan RAM 16 GB.
Kami memainkan CS2 dengan pengaturan grafik rata kiri untuk mempertahankan jumlah frame rate (fps). CS2 dimainkan dalam ruangan yang sejuk berkat air conditioner (AC).
Contoh hasil yang kami peroleh di peta Inferno untuk CS:GO, kami mendapatkan jumlah frame rate sekitar 120 hingga 160 FPS.
Sementara itu, kami mendapatkan 140 FPS di peta yang sama dalam CS2. Tentu jumlah FPS ini menarik, mengingat CS2 mengalami peningkatan visual yang signifikan.
Yang penting untuk diperhatikan, frame rate di CS:GO relatif fluktuatif dan berbeda dengan CS2 yang cenderung stabil. Performa yang kami peroleh juga tidak merepresentasikan jumlah frame rate yang diperoleh gamer lain.
Pengamatan kami, banyak pengguna yang melaporkan bahwa Counter-Strike 2 terasa “patah-patah” dibandingkan CS:GO. Tak sedikit juga gamer yang memutuskan untuk pensiunkarena perangkatnya kurang mumpuni untuk menjalani CS2.
Kunjungi: Seputar bola indonesia dan luar negri
Gameplay yang adiktif
Salah satu alasan mengapa Counter-Strike tetap populer sampai saat ini boleh jadi karena mekanisme gameplay yang simpel nan adiktif.
Di mode utama CS2, yakni mode “Premier” dan “Competitive”, sebanyak sepuluh pemain dibagi ke dalam tim “Terrorists” (T) dan “Counter-Terrorists” (CT).
Baca Juga: Game tranding hari ini
Tim T memiliki kewajiban untuk memasang bom di dua situs bom (A dan B) dalam peta yang dimainkan. Mereka akan menang jika berhasil meledakkan bom atau menumpas kelima pemain CT.
Sementara itu, tim CT bertugas untuk mengalahkan semua anggota tim T. Apabila bom sudah dipasang, mereka mesti menjinakkan bom tersebut untuk meraih kemenangan.
Ronde pertama dimulai dengan “Pistol Round”, yang mana pemain hanya memiliki sedikit uang untuk membeli pistol, granat, atau armor (berguna untuk memperkuat pertahanan diri).
Setiap eliminasi dan kemenangan ronde akan dikonversi menjadi uang. Jika kalah, uang yang diperoleh sedikit sehingga pemain harus menabung.
Uang pun digunakan untuk membeli senjata yang lebih baik, seperti AK-47, AWP, M4A4, dan lain seterusnya. Senjata dipakai dalam ronde berikutnya yang dinamai “Gun Round”. Dalam ronde ini, pemain membeli senjata untuk menumpaskan tim musuh. Nantinya, tim yang memenangkan ronde berhak mendapatkan satu poin.
Siklus game akan diulang hingga salah satu tim meraih 13 poin. Nah, mekanisme permainan ini bisa dikatakan adiktif. Mengingat game ini cukup mudah untuk dipelajari karena minimnya kemampuan (skill) spesial seperti yang dimiliki Valorant, Overwatch, dan Apex Legends. Kendati begitu, CS2 sangat sulit untuk dikuasai.
Pemain mesti mempelajari cara penggunaan setiap senjata, peta, dan arah lemparan granat yang akurat. Aspek inilah yang membuat kami terus bermain Counter-Strike. Ditambah lagi, pengalaman mendapatkan kill terasa begitu memuaskan, misalnya ketika mendapatkan headshot atau tembakan dengan gerakan mouse yang cepat (flick).
Karena jumlah pemain sedikit dalam setiap match, tentu setiap kill memiliki pengaruh yang besar.
Mode Premier merupakan salah satu fitur yang menarik di CS2. Mode kompetitif yang dibawa dariĀ CS:GO ini memungkinkan pengguna untuk melakukan pick dan ban peta (map), seperti pada turnamen e-sports CS:GO dan CS2.
Dalam akhir setiap match di Premier Mode, pemain akan mendapatkan peringkat (rank) berupa “CS Rating” berdasarkan performa mereka dalam match itu. Rank ini nantinya muncul dalam papan peringkat musiman (seasonal leaderboard), sehingga pemain bisa membandingkan rank yang dimiliki dengan rank teman, rank di wilayah tertentu, dan juga di dunia.
Kami menyukai mode ini karena terasa jauh lebih kompetitif dari mode lainnya di CS2. Baik tim sendiri maupun tim musuh akan memilih peta yang ingin dimainkan dan yang tidak ingin dimainkan.
Pertimbangan ini bisa dibuat berdasarkan grafis dalam game, yang menunjukkan tingkat kemenangan (winrate) setiap anggota tim dalam map yang bersangkutan. Nantinya, hanya ada satu map yang tersisa dan akan dimainkan.
Selain itu, kami merasa bahwa peringkat CS Rating di CS2 lebih jelas ketimbang CS:GO. Di CS2 rank pengguna ditampilkan dengan angka misalnya 5.000, 5.300, 6.000, dan seterusnya. Hal ini tentu lebih mendetail ketimbang CS:GO dengan sistem rank yang relatif kaku mulai dari “Silver”, “Gold Nova”, hingga “Global Elite”.
Peningkatan mode latihan
Seperti CS:GO, CS2 juga dibekali mode latihan “Practice Mode” yang kini ditingkatkan. Adapun mode latihan ini biasanya digunakan untuk berlatih cara melempar granat asap, granat molotov, atau mempelajari tata letak peta. Di CS2, kini pengguna tidak perlu melakukan pengaturan manual untuk mendapatkan jumlah granat yang tak terbatas, membuat timer pertandingan berjalan terus, dan lain-lain.
Pemain tinggal mengaktifkan opsi “Infinite Warmup” dan “Infinite Ammo”. Pemain dapat pula mengaktifkan opsi baru “Grenade Camera”. Dengan opsi ini, pengguna dapat melihat lokasi granat yang sudah dilemparkan pemain, sehingga mereka tak usah lagi berjalan secara manual untuk melihat posisi granat yang dilempar.
Kami pikir fitur ini memang sangat membantu jika pengguna ingin melakukan pemanasan agar granat yang dilempar selalu tepat sasaran.
Kekurangannya hanya satu, yakni kamera granat yang menghilang secara otomatis ketika granat sudah dilemparkan, sehingga terkadang kami harus berjalan untuk melihat posisi granat tersebut.
Ledakan asap yang lebih realistis
Fitur menarik berikutnya adalah granat asap yang lebih realistis. Ketika dilempar, granat ini akan mengeluarkan asap yang menyesuaikan bentuk dengan lingkungan, serta bereaksi pada pencahayaan, peluru, atau ledakan lain.
Asap dari granat bisa merembes keluar dari pintu atau jendela yang terbuka secara natural, berbeda dengan CS:GO yang relatif kaku. Ketika pengguna melemparkan granat peledak (High Explosive Grenade) ke arah asap, asap itu akan hilang sementara selama beberapa detik.
Fitur ini benar-benar mengubah CS2. Contohnya, ketika musuh di tim Terrorists ingin masuk ke situs bom, mereka biasanya akan melempar granat asap untuk memblokir penglihatan pemain sebelum memasang bom.
Nah, pemain yang bermain sebagai Counter-Terrorists pun bisa mengakali asap tersebut dengan melempar granat peledak. Musuh yang lengah bakal ditumpaskan begitu saja. Permainan menjadi makin taktis dan seru.
Valve memperkenalkan sistem pembelian senjata yang baru di CS2. Berbeda dengan CS:GO yang memungkinkan pengguna untuk membeli semua senjata tanpa terkecuali, CS2 mengharuskan pemain memilih maksimum lima senjata per kategori untuk dibawa ke dalam pertandingan.
Kategori tersebut dibagi menjadi “Pistols”, “Mid-Tier”, dan “Rifles”. Mengambil contoh Rifles, jika pengguna sudah membawa senjata M4A4, M4A1-S, SSG 08, FAMAS, dan AWP, mereka tidak bisa membawa AUG. Menariknya, senjata yang sudah bisa dibeli dapat dikembalikan (refund).
Pengguna akan mendapatkan ganti rugi berupa uang yang bisa dimanfaatkan untuk membeli senjata baru. Seperti fitur ledakan asap yang baru, fitur pembelian senjata juga sangat mengubah CS2. Sebab, kami sendiri sering salah membeli senjata di momen yang krusial.
Tanpa adanya sistem refund, kami terpaksa harus memenangkan ronde dengan senjata tersebut. Sistem refund juga menarik karena membuat tim harus berpikir dua kali. Misalnya dalam kondisi minim uang, pemain yang telanjur membeli senjata mahal bisa melakukan refund, dan membeli senjata yang lebih murah untuk dibagikan ke rekan timnya.
Match lebih pendek
Sistem ronde di CS2 kini menjadi lebih pendek dibanding CS:GO. Jumlah ronde per match di CS2 dipersingkat dari 30 ronde menjadi 24 ronde. Setiap paruh permainan (half) hanya mencakup 12 ronde saja. Apabila kedua tim yang bersaing mendapatkan skor seri (12-12), permainan diperpanjang (overtime) hingga enam ronde.
Permainan berakhir apabila salah satu tim meraih skor 16 poin, atau kedua tim mendapatkan poin seri 15-15. Pengalaman kami, mode kompetitif di CS:GO menghabiskan waktu sekitar 40 menit apabila pertandingan berlangsung dengan sengit.
Sementara itu, satu pertandingan di CS2 menghabiskan kurang lebih 30 menit. Namun, kami merasa ronde yang diperpendek ini masih cukup lama apalagi jika dibandingkan mode kompetitif pendek CS:GO bertajuk “Short Match”.
Dalam mode Short Match, pemain hanya perlu bermain 16 ronde saja dalam kurun waktu sekitar 15 hingga 20 menit. Saat ini, Valve belum mengimplementasi fitur Short Match. Dengan begitu, kehadiran mode kompetitif yang lebih pendek ini menjadi jalan tengah yang bisa kami terima.
Sistem hadiah baru
CS:GO memiliki sistem hadiah yang memungkinkan setiap pemain untuk mendapatkan satu skin senjata atau grafiti, dan satu “Weapon Case” setiap naik satu level pada setiap pekan.
Pemain dipastikan mendapatkan “Weapon Case” (boks berisi skin yang bisa dijual untuk mendapatkan uang/Steam Wallet) setiap minggunya, tetapi hadiah lainnya diberikan secara acak. Jadi, ada kemungkinan pekan ini pemain mendapat skin senjata, sedangkan pekan berikut mendapat grafiti. Berbeda dengan CS2 yang memberikan pemain pilihan.
Setelah naik level, pemain diberikan paket hadiah “Weekly Care Package” yang mencakup empat item yang sudah disinggung. Pemain diperbolehkan memilih dua hadiah dari keempat opsi itu. Sistem hadiah ini tentu lebih baik dibandingkan sebelumnya, karena pengguna sudah mengetahui apa saja item yang kemungkinan didapatkannya.
Sistem ini tidak lagi bersifat ambigu. Kekurangannya, fitur ini hanya tersedia secara eksklusif untuk pemain yang sudah membeli konten tambahan CS2 “Prime Status Upgrade” seharga Rp 229.999. Selain akses hadiah mingguan,
pemain diberikan “Prime Status”. Pengguna dengan Prime Status akan dipertandingkan dengan pengguna lainnya dengan status yang sama di CS2. Hal ini diklaim mengurangi jumlah cheater, mengingat cheater cenderung tidak ingin menghabiskan banyak uang untuk melakukan aksinya.
CS2 juga membawa sejumlah peningkatan tambahan seperti perombakan audio yang lebih baik, dan sistem penutupan game apabila server mendeteksi kehadiran cheater. Lalu, terdapat peningkatan bot yang makin pintar,
indikator dalam radar minimap yang menandakan kebisingan langkah kaki pemain, skin yang dibawa dari CS:GO ke CS2, dan mekanisme game yang tidak pay-to-win (harus bayar jika ingin menang). Dari berbagai fitur ini, pendeteksi cheater menjadi favorit kami.
Sebab, kami tidak usah menghadapi cheater dalam pertandingan yang panjang. Match akan berakhir sendirinya bahkan sebelum dimulai. Kami pun sebenarnya belum pernah bertemu dengan cheater di CS2. Oleh sebab itu, pendeteksi cheater menjadi salah satu fitur yang belum pernah kami coba.
Walaupun memiliki sejumlah kelebihan, CS2 tentunya tidak luput dari kekurangan. Berikut ini kekurangan Counter-Strike 2: