Tak hanya itu, peraturan ini juga memberikan kesempatan perusahaan teknologi untuk membuat toko web mereka sendiri di luar ekosistem Apple dan Google.
“Kami ingin berada dalam posisi untuk menawarkan Xbox dan konten dari kami dan mitra pihak ketiga di layar mana pun yang ingin dimainkan oleh siapa pun,” kata Spencer dalam wawancara dengan Financial Times tahun lalu.
“Saat ini, kami tidak bisa melakukan hal tersebut pada perangkat seluler, namun kami ingin membangun dunia yang menurut kami akan terwujud ketika perangkat tersebut terbuka.”
Microsoft tertinggal dari pesaing industri game dalam memasuki pasar game seluler senilai USD 90 miliar. Kini, divisi Xbox tersebut siap membuat gebrakan besar setelah pengambilalihan Activision Blizzard senilai USD 69 miliar, pemilik Candy Crush dan Call of Duty.
Baca Juga: Ramalan angka laut selatan
Microsoft Gelontorkan Investasi ke Indonesia, Apa Saja Rencananya?
Lebih lanjut, Microsoft telah mengumumkan investasi ke Indonesia dengan nilai USD 1,7 miliar atau sekitar Rp 27,6 triliun. Hal itu diungkapkan langsung oleh CEO Microsoft Satya Nadella dalam event Microsoft Build yang digelar di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Adapun investasi Microsoft ini akan berjalan selama empat tahun. Dijelaskan, investasi ini akan mencakup beberapa hal, mulai dari infrastruktur data center di Indonesia, pelatihan keterampilan, hingga dukungan terhadap komunitas dalam negeri.
Sebagai informasi, ini merupakan investasi tunggal terbesar yang dilakukan Microsoft dalam 29 tahun kehadirannya di Indonesia. Menurut Satya, AI generasi baru yang hadir saat ini telah mengubah cara orang hidup dan bekerja, termasuk di Indonesia.
“Investasi yang kami umumkan hari ini, yang mencakup infrastruktur digital, keterampilan, dan dukungan bagi para developer akan membantu Indonesia untuk terus melaju di era baru ini,” tutur Satya.
Percepat Pertumbuhan Eknomi Inklusif
Rencana Microsoft menghadirkan infrastruktur digital di Indonesia merupakan kelanjutan dari inisiatif Berdayakan Indonesia yang sudah diumumkan pada 2021.
Baca Juga: Review film terbaru
Inisiatif tersebut merupakan upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi inklusif, dengan salah satu rencananya adalah mendirikan data center Microsoft regional pertama di Indonesia.
“Saat ini, Azure telah menakup lebih dari 60 wilayah dengan 300 lebih pusat data di seluruh dunia, lebih banyak dibandingkan layanan cloud publik lainnya. Dan, kami mengumumkan pusat data kami selanjutnya akan segera hadir di Indonesia,” ujar Satya menjelaskan.
Kehadiran data center ini disebut juga akan memungkinkan Microsoft memenuhi permintaan layanan cloud computing di Indonesia yang terus meningkat, sekaligus dapat membantu Indonesia memanfaatkan peluang ekonomi dan produktivitas secara signifikan lewat teknologi AI terbaru.