Ibnu menambahkan, saat penyusunan (kurikulum), pihaknya berkolaborasi dengan dosen-dosen kampus, akademisi, dan pelaku industri juga untuk mensinkronisasi dua belah pihak.
“Kemnaker dan Kemenkominfo juga mengirimkan tim untuk membantu dan menuntun kami sampai selesai walaupun prosesnya panjang,” ungkap Ibnu.
Kurikulum tersebut ditargetkan rampung setidaknya satu hingga dua tahun ke depan. AGI berharap kurikulum game dapat mempersiapkan talenta-talenta lokal untuk dapat memenuhi kebutuhan industri gim.
“Kami berharap, nantinya instansi pendidikan, atau istansi-istansi lainnya, yang mendukung pengembangan talenta, itu juga bisa menormalisasikan, membangun talenta, untuk menjadi game developer,” Ibnu menuturkan.