Jakarta – Industri game di Indonesia terus berkembang pesat, menunjukkan potensi ekonomi yang sangat besar. Menurut data dari Statista, pada tahun 2022, terdapat lebih dari 185 juta pemain game di Indonesia, menjadikan negara ini sebagai pasar game terbesar di Asia Tenggara.
Pada Oktober 2023, Kemenparekraf merilis data resmi yang menunjukkan bahwa pendapatan industri game Indonesia mencapai Rp25 triliun pada tahun 2022. Namun, di balik potensi ekonomi yang menggiurkan, terdapat dimensi lain yang perlu mendapatkan perhatian serius: penyebaran ideologi melalui game.
Game memiliki sifat interaktif dan imersif yang membuatnya menjadi media efektif untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Tidak hanya sekadar hiburan, game dapat menjadi alat yang ampuh untuk menyebarkan nilai-nilai budaya, sosial, dan bahkan ideologi politik.
Melalui narasi, karakter, dan mekanisme permainan, pemain dapat dihadapkan pada berbagai pesan yang dapat memengaruhi pandangan dan sikap mereka.
Di beberapa negara, game telah digunakan sebagai alat propaganda untuk memperkuat ideologi tertentu. Misalnya, game yang mengandung narasi heroik dari budaya tertentu dapat memperkuat identitas budaya pemain dan mendorong mereka untuk mengadopsi nilai-nilai yang diwakili oleh karakter tersebut.
Contoh regulasi di China menunjukkan betapa seriusnya isu ini. Di China, konten game harus sesuai dengan nilai-nilai sosial dan budaya negara tersebut. Konten yang mengandung kekerasan, pornografi, perjudian, atau informasi yang dianggap berbahaya bagi anak-anak dilarang.
Selain itu, game juga tidak boleh mempromosikan gaya hidup mewah atau konsumerisme yang berlebihan. Anak-anak di bawah 18 tahun hanya diperbolehkan bermain game online selama 1 jam pada hari Jumat, Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional, dan hanya antara pukul 20:00 hingga 21:00 waktu setempat.
Hal ini menunjukkan bahwa game tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada persepsi budaya secara luas. Data dari GoodStats 2024 mengungkapkan bahwa sekitar 43% dari populasi Gen Z di Indonesia bermain game setiap harinya.
Ini menandakan bahwa game memiliki pengaruh yang signifikan terhadap generasi muda, dan isu ini perlu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, orang tua, dan pendidik. Dalam menghadapi tantangan ini, pemerintah Indonesia perlu mengimplementasikan strategi defensif dan ofensif untuk memastikan ketahanan ideologi Pancasila.