MENLO PARK – Bagi para gamer Xbox 360, ungkapan “Cincin Merah Kematian” (RRoD) bagaikan mantra terlarang. Munculnya lingkaran merah pada konsol menandakan kematian mendadak perangkat, merenggut semua jam bermain game, pencapaian, dan kenangan.
Seperti dilansir dari Unilad, Kamis (15/2/2024), bagi mereka yang beruntung, RRoD tak pernah menghantui. Namun, jutaan gamer lain tak seberuntung itu. Video-video di internet menunjukkan amarah gamer yang menghancurkan Xbox 360 mereka yang mati.
Baru pada tahun 2021, dalam film dokumenter “Power On: The Story of Xbox”, Microsoft akhirnya menguak penyebab RRoD. Mantan kepala Xbox, Peter Moore, menjelaskan bahwa RRoD disebabkan oleh dua faktor utama:
1. Desain Motherboard yang Cacat:
Motherboard Xbox 360 rentan terhadap “overheating” (panas berlebih) karena desainnya yang tidak optimal.
Panas ini menyebabkan solder pada GPU dan CPU meleleh, menghasilkan “cold solder joint” (sambungan solder dingin) yang mengganggu koneksi dan mematikan konsol.
2. Pasta Termal yang Kurang Efektif:
Pasta termal digunakan untuk mentransfer panas dari CPU dan GPU ke heatsink. Pasta termal pada Xbox 360 terbukti kurang efektif dalam jangka panjang, menyebabkan panas berlebih dan RRoD.
Meskipun RRoD menjadi mimpi buruk bagi gamer, Microsoft belajar dari kesalahan ini. Desain Xbox 360 yang lebih baru, seperti Xbox 360 Slim, memiliki sistem pendinginan yang lebih baik dan pasta termal yang lebih tahan lama, sehingga RRoD jarang terjadi.
Meskipun RRoD telah menjadi bagian sejarah kelam Xbox 360, Xbox 360 tetaplah salah satu konsol game terbaik yang pernah ada. RRoD mengingatkan kita tentang pentingnya desain dan teknologi yang mumpuni dalam menciptakan pengalaman gaming yang optimal.
Related Keyword: