Cabang olahraga (cabor) esports di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera utara (esports PON XXI 2024) sudah mulai digelar di Medan International Convention Center (MICC) pada 13-19 September. Total ada tujuh nomor game yang ikut dipertandingkan pada ajang tersebut.
Ketujuh nomor game yang ikut dipertandingkan di esports PON XXI 2024 Aceh-Sumut ini adalah Mobile Legends: Bang Bang, Free Fire, PUBG Mobile, eFootball, Lokapala, Honor of Kings, dan Battle of Guardian. Dua nama game terakhir statusnya masih ekshibisi di ajang ini.
Mengingat semua pertandingan esports PON XXI 2024 ini akan digelar di MICC, artinya kesiapan venue yang telah dirancang sedemikian rupa oleh PB ESI menjadi penentu dari kesuksesan pertandingan. Pasalnya, kendala pertandingan seperti koneksi internet dan alat-alat elektronik yang digunakan sering terjadi, bahkan di turnamen besar sekalipun.
Mengenai hal ini, PB ESI mengaku sangat percaya diri bahwa persiapan yang telah mereka lakukan sudah sangat maksimal dan dapat meminimalisir kendala yang akan terjadi semaksimal mungkin. Hal ini diungkapkan oleh Stanley Tjia sebagai Technical Delegate Esports untuk PON XXI 2024.
Langkah-langkah PB ESI agar pertandingan esports PON XXI 2024 tanpa kendala
Persiapan yang telah dilakukan oleh PB ESI demi menyukseskan penyelenggaraan esports PON XXI 2024 ini sudah dilakukan dalam dua tahun terakhir. Sedangkan kepastian dari segala peralatan yang dibutuhkan sudah diketahui dalam setahun terakhir.
Selain peralatan, PB ESI juga telah membentuk banyak tim di dalam panitia pelaksana esports PON XXI 2024. Masing-masing individu dan tim yang ada di dalam panitia ini memiliki tugas pentingnya masing-masing.
“Kami di panitia pelaksana itu ada beberapa bidang, seperti umum, broadcast, teknis yang anggotanya sangat banyak. Persiapan kami sudah sangat matang, bahkan dari tahun lalu saya sudah merincikan alat-alat yang akan digunakan dan itu sangat banyak dan bagaimana kami mengoptimalkan alat-alat tersebut,” ucap Stanley Tjia kepada ONE Esports.
“Demi mengoptimalkan semuanya, kami sudah menyaiapkan minimal tiga ISP. Kalau biasanya pakai dua, kali ini tiga. Dalam hal perangkat (device), setahu saya ini baru pertama kali diadakan pertandingan menggunakan 64 handphone online secara bersamaan dengan koneksi LAN. Jadi kalau kita lihat, di sana tidak ada Wi-Fi dan semuanya menggunakan LAN yang di-convert ke USB (di HP),” kata Stalney kepada ONE Esports.
“Jadi menurut saya penggunaan ini tidak akan menyebabkan diskoneksi. Mungkin jika terjadi, paling itu dari ISP, itu pun kami sudah punya autoswitch di mana jika ISP-nya mati, akan langsung beralih ke ISP lainnya,” tuturnya.
Sementara hal lainnya yang sangat krusial dalam penyelenggaraan turnamen esports seperti listrik juga telah dipersiapkan secara matang oleh PB ESI. Bahkan mereka telah mengerahkan enam genset demi tidak mengandalkan kekuatan listrik yang dimiliki oleh MICC.
“Lalu terkait kendala listrik, dari pengalaman sebelumnya jika skala (turnamen) kecil, kita menggunakan listrik dari gedung. Tetapi di PON kali ini kami sama sekali tidak menggunakan listrik gedung karena di belakang kami memiliki enam genset, di mana lima di antaranya digunakan dan satu sebagai cadangan,” kata Stanley.
“Setiap internet (ISP) berbeda genset, begitu juga dengan device, broadcast, LED, sound system, HP, dan PC,” tuturnya.
Persiapan matang PB ESI untuk menyukseskan gelaran esports PON XXI 2024 ini dilakukan berdasarkan semua pengalaman yang mereka miliki setelah menggelar banyak turnamen dan event sebelumnya. Selain peralatan dan teknologi, tenaga ahli juga sangat penting dalam menyiapkan segalanya.
“Jadi semua ini berdasarkan pengalaman PB ESI dari event-event sebelumnya selama 5 tahun terakhir. Tentunya kami selalu melakukan evaluasi dari setiap event yang dilakukan,” ucap Stalney.
“Jadi persiapan kali ini memang sudah sangat matang dan tenaga teknis yang kami gunakan juga orangnya itu-itu juga (mereka yang sudah berpengalaman) di dunia esports,” tuturnya.